Langsung ke konten utama

Bagaimana kondisi/keadaan gunung-gunung hari ini?



Bagaimana kondisi/keadaan gunung-gunung hari ini?

Barangkali dua gambar dalam bingkai postingan kali ini adalah gambaran umumnya.

Tentu saja kita berharap gambar kedua atau posisi gambar bawah menjadi gambaran bagaimana peradaban hari ini memperlakukan gunung.

Tapi sayangnya, tidak begitu.

Di era generasi kita hidup saat ini, definisi memanfaatkan gunung dimaknai sempit, vulgar, dan kasar di mana pemanfaatan diterjemahkan sebagai kegiatan yang eksploitatif, langsung.

Gambar atas yang menunjukkan bagaimana keadaan Gunung Sirnalanggeung di Karawang adalah gambaran umum nasib gunung-gunung di era kita sekarang ini.

Lihat pegunungan di Padalarang, hingga Soreang di wilayah Bandung Raya, atau pegunungan Kendeng di belahan Jawa lainnya, hingga pegunungan Papua di timur nun jauh.
Semua gambaran keadaan gunung tersebut menunjukkan peradaban kita hari ini adalah peradaban destruktif atau peradaban yang memiliki kecenderungan merusak dan menghancurkan.
Padahal, memanfaatkan tidak selalu berarti harus memusnahkan.

Dari dua perbandingan gambar gunung di atas, kita bisa belajar bahwa memanfaatkan gunung memiliki konsekwensi panjang. Benar, bahwa memanfaatkan adalah hak manusia, tetapi apakah pemanfaatan hanya bersifat sementara untuk kepentingan manusia saat ini saja?
Sebab dengan cara pemanfaatan sebagaimana ditunjukkan gambar atas, dengan gamblang menunjukkan bahwa kita memanfaatkan gunung tetapi hanya sebatas kepentingan generasi kita hari ini saja.

Bandingkan dengan gambar bawah, sebuah peradaban yang memanfaatkan gunung dari kelestariannya, khususnya gunung-gunung yang diposisikan sebagai penyangga kehidupan, di atas kepentingan ekonomi dan pembangunan materil.
Dengan pemanfaatan yang lestari, kita dapat menjamin apa yg kita nikmati dapat juga dinikmati oleh generasi mendatang (setelah kita).

Apa dan bagaimana ini semua bisa terjadi, @gununginstitut memiliki pandangan tersendiri perihal situasi peradaban kita hari ini. Punya pandangan khusus? Mari kita diskusikan bersama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Indonesia Mountain Society

mountain: history - landscape - culture The origin of Indonesia, besides it is identical with the term “Nusantara” which means the unity of regions consisting of islands, Indonesia –from long time ago—is also known with the concept of “Nusakendeng”. The concept of “Nusantara” or “archipelago” shows the attachment of Indonesian with water, or sea. Meanwhile, “Nusakendeng” which means the unity of regions consisting of the clusters of mountain, shows the attachment of Indonesian with mountain. This fact shows that since thousand years ago, Indonesian people from the east to the west, the north to the south, are living close to the mountain. The modest thing from Indonesian people’s culture which is identical to the mountains is the way of live in which giving honor of the mountain, land, forest, until tp the unity of biodiversity within. Thus, the way of live of Indonesian people is the way which is in harmony with nature, harmonic, maintaining the balance, and conservative...